Senin, 24 Agustus 2009

Mengawasi Dakwah, Menyudutkan Islam

SOLO–Sejumlah kalangan menilai pengawasan yang dilakukan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terhadap ceramah keagamaan dapat menyudutkan umat Islam.Direktur An Nasr Institute, Munarman di Solo, Jateng, Ahad, mengatakan, tindakan yang berlebihan dengan adanya pengawasan tersebut secara tidak langsung membuat ketakutan tersendiri di kalangan umat Islam saat mereka melakukan kegiatan agama mereka.

“Hal tersebut malah dapat berimplikasi buruk terhadap stabilitas keamanan Indonesia karena berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di antara masyarakat Indonesia,” katanya usai seminar “Nasib Umat Islam Pascapilpres” di Solo.Dia mengatakan, isu-isu terorisme sebaiknya jangan dikaitkan dengan masalah ibadah agama tertentu, khususnya Islam.

“Mereka yang tidak bersalah adalah pihak yang mendapat dampak paling buruk dari adanya pengawasan seperti yang dilakukan Polri,” katanya.Selain itu, menurut Munarman, kegiatan pengawasan terhadap ceramah keagamaan tersebut sebaiknya tidak dilakukan karena tidak memiliki dasar hukum.

Senada dengan itu, mantan pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia, Abu Bakar Ba`asyir mengatakan, pengawasan terhadap ceramah agama seperti itu menunjukkan sikap yang seperti dilakukan di masa Orde Baru.”Pengawasan yang dilakukan terhadap ceramah agama tersebut tidak wajar dan hanya menyudutkan kalangan tertentu,” katanya.

Menurut Ba`asyir, pemerintah sebaiknya jangan khawatir terhadap ceramah-ceramah agama.”Tindakan yang berlebihan seperti itu hanya menimbulkan di kalangan masyarakat sendiri,” kata Abu Bakar Ba`asyir.

Sementara itu, dosen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Revrisond Baswir mengatakan, pengawasan terhadap ceramah agama seperti itu menunjukkan penindasan terhadap umat Islam. (Republika online, 23/8/2009)


  1. Rais : Your comment is awaiting moderation.

    Ass wr wb.
    Sidang pembaca yg budiman, wujud kekalahan intelektual kalangan sekuler telah nampak. Betapa pada akhirnya Sekulerisme tdk jauh beda dg Komunisme yakni menghalalkan segala cara. Wahai pembaca budiman, kapan lagi kita akan meraih dan menggunakan Islam sbg dasar pemikiran dan juga aktiviti kehidupan secara menyeluruh. Ide berfikir yang cemerlang dlm Islam membutuhkan Metode penerapan secara riel, tiada lain dg khilafah Islam.

    Teringat sabda baginda Nabi saw :
    Tsumma takuunu Khilaafatan ‘alaa minhaajinnubuwwah. Mari songsong bersama tegaknya Khilafah Islam yang kan jd Rahmat bg semesta alam, Allahu akbar.

Tidak ada komentar: